tag:blogger.com,1999:blog-73567731510273391452024-02-08T09:32:05.476-08:00Satya PalaSatya Pala Smaga Patihttp://www.blogger.com/profile/03019938443132617947noreply@blogger.comBlogger8125tag:blogger.com,1999:blog-7356773151027339145.post-12848733080921481262009-03-05T22:53:00.000-08:002009-03-05T22:54:45.554-08:00<div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">PONCHO ATAU RAINCHOAT ?<br /><br /></span><div style="text-align: justify;">Poncho adalah teknologi abad silam yang masih bertahan hingga sekarang. Bahkan produsen GoLite dan Seatosummit tak segan masih mengeluarkan poncho, tentu lebih canggih dan ringan. Selain menggunakan material lebih kuat dan ringan, juga dilengkapi fitur pendukung seperti seam seal, shaped hood, dan lubang2 khusus jika poncho digunakan untuk membuat bivak.<br /></div></div><div style="text-align: justify;"><br />Poncho selalu mengingatkan kita akan Batman, jubah yang melindungi tubuh dan muka dibalik hood.Poncho tidak bisa menutup seluruh bagian tubuh, hanya sampai sekitaran dengkul. Tapi ia memberi ruang perlindungan cukup untuk bawaan di punggung dan bisa digunakan sebagai atap bivak. Atau sekedar dibuka menjadi alas berbaring.<br /><br />Raincoat, atau jas hujan, terdiri dua pasang yakni bagian kaki dan badan.Saat digunakan akan melindungi seluruh tubuh, lengan terbungkus semua, hood mdi bagian atas, dan terutama kaki kaki tertutup rapat hingga mata kaki atau jika pemakainya. Tapi dengan tubuh terbungkus ketat membuat ransel harus digendong di luar terekspos basah. Diberi raincover? well, bukankah raincover tidak pernah menutup harnes strap? Kecuali kita memilih ukuran sedikit lebih besar dan hanya memanggul daypack maka semua bawaan masuk dalam lindungan raincover.<br /><br />Keduanya memiliki kesamaan, saat dipakai di tengah hujan alam tropis akan membuat pemakainya basah kuyub..oleh keringat...karena material demikian tidak didisain utk bernafas. Bagaimana jika seluruh penahan hujan tersebut dibuat dari Goretex,eVent,hyvent,atau breathable material lainnya? Rasanya utk iklim tropis yang memiliki kelembaban sangat tinggi tetap percuma. Omong kosong segala gimmick produsen outdoor, semuanya akan berantakan ketika dibawa ke Indonesia yang panas menyengat, curah hujan dan kelembaban tinggi.<br /></div><br />Jadi pilih mana?Satya Pala Smaga Patihttp://www.blogger.com/profile/03019938443132617947noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7356773151027339145.post-34617569257457948322009-03-05T22:48:00.000-08:002009-03-05T22:50:37.391-08:00<h3 style="font-weight: normal; text-align: center;" class="western"><em><span style="font-size:85%;">Management Perjalanan & Peralatan </span></em></h3> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt; font-weight: bold; text-align: justify;"><em><span style="font-size:85%;"><span>Persiapan</span></span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em><span style="font-size:85%;">Untuk merencanakan suatu perjalanan ke alam bebas harus ada persiapan dan penyusunan secara matang. Ada rumusan yang umum digunakan yaitu 4W & 1 H, yang kepanjangannya adalah Where, Who, Why, When dan How.</span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: bold;"><em><span style="font-size:85%;">Berikut ini aplikasi dari rumusan tersebut:</span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: justify;"><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"> <span style="font-size:85%;"><em>Where (Dimana), untuk melakukan suatu kegiatan alam kita harus mengetahui dimana yang akan kita digunakan</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><em><span><span style="font-size:85%;">Who (Siapa), apakah anda akan melakukan kegiatan alam tersebut sendiri atau dengan berkelompok. Why (Mengapa), ini adalah pertanyaan yang cukup panjang jawabannya dan bisa bermacam- macam. When (Kapan) waktu pelaksanaan kegiatan tersebut, berapa lama</span></span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Untuk How [Bagaimana] merupakan suatu pembahasan yang lebih komprehensif dari jawaban pertanyaan diatas ulasannya adalah sebagai berikut :</span></em> </p></li></ul><div style="text-align: justify;"> </div><ul style="text-align: justify;"><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Bagaimana kondisi lokasi </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Bagaimana cuaca disana </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Bagaimana perizinannya </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Bagaimana mendapatkan air </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Bagaimana pengaturan tugas panitia</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Bagaimana acara akan berlangsung </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Bagaimana materi yang disampaikan </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>dan masih banyak “bagaimana ?” lagi (silahkan anda mengembangkannya lagi) </em></span></p> </li></ul><div style="text-align: justify;"> </div><p style="margin-bottom: 0pt; text-align: justify;"><em><span style="font-size:85%;"><span><br /></span>Dari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul itulah kita dapat menyusun rencana kegiatan yang didalamnya mencakup rincian :</span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> </p><ol style="text-align: justify;"><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"> <span style="font-size:85%;"><em>Pemilihan medan, dengan memperhitungkan lokasi basecamp, pembagian waktu dan sebagainya. </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Pengurusan perizinan </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Pembagian tugas panitia </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Persiapan kebutuhan acara </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Kebutuhan peralatan dan perlengkapan </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>dan lain sebagainya. </em></span></p> </li></ol><div style="text-align: justify;"> </div><p style="margin-bottom: 0.17in; text-align: justify;"><em><span style="font-size:85%;"><br />Yang tidak kalah pentingnya adalah anda akan mendapatkan point-point bagi kalkulasi biaya yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut.</span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: bold;"><em><span style="font-size:85%;">Packing</span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em><span style="font-size:85%;">Sebelum melakukan kegiatan alam bebas kita biasanya menentukan dahulu peralatan dan perlengkapan yang akan dibawa, jika telah siap semua inilah saatnya mempacking barang-barang tersebut ke dalam carier atau backpack. <span>Packing yang baik menjadikan perjalanan anda nyaman karena ringkas dan tidak menyulitkan.<br /></span>Prinsip dasar yang mutlak dalam mempacking adalah :</span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> </p><ol style="text-align: justify;"><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"><em><span style="font-size:85%;">Pada saat back-pack dipakai beban terberat harus jatuh ke pundak, Mengapa beban harus jatuh kepundak, ini disebabkan dalam melakukan perjalanan [misalnya pendakian] kedua kaki kita harus dalam keadaan bebas bergerak, jika salah mempacking barang dan beban terberat jatuh kepinggul akibatnya adalah kaki tidak dapat bebas bergerak dan menjadi cepat lelah karena beban backpack anda menekan pinggul belakang. <span>Ingat : Letakkan barang yang berat pada bagian teratas dan terdekat dengan punggung.</span></span></em></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><em><span style="font-size:85%;"><span>Membagi berat beban secara seimbang antara bagian kanan dan kiri pundak Tujuannya adalah agar tidak menyiksa salah satu bagian pundak dan memudahkan anda menjaga keseimbangan dalam menghadapi jalur berbahaya yang membutuhkan keseimbangan seperti : meniti jembatan dari sebatang pohon, berjalan dibibir jurang, dan keadaan lainnya.<br /></span>Pertimbangan lainnya adalah sebagai berikut :</span></em> </p></li></ol><div style="text-align: justify;"> </div><ul style="text-align: justify;"><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><em><span style="font-size:85%;"><span>Kelompokkan barang sesuai kegunaannya lalu tempatkan dalam satu kantung untuk mempermudah pengorganisasiannya. </span>Misal : alat mandi ditaruh dalam satu kantung plastik. </span></em></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Maksimalkan tempat yang ada, misalkan Nesting (Panci Serbaguna) jangan dibiarkan kosong bagian dalamnya saat dimasukkan ke dalam carrier, isikan bahan makanan kedalamnya, misal : beras dan telur. </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Tempatkan barang yang sering digunakan pada tempat yang mudah dicapai pada saat diperlukan, misalnya: rain coat/jas hujan pada kantong samping carrier. </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>Hindarkan menggantungkan barang-barang diluar carrier, karena barang diluar carrier akan mengganggu perjalanan anda akibat tersangkut-sangkut dan berkesan berantakan, usahakan semuanya dapat dipacking dalam carrier. </em></span></p> </li></ul><div style="text-align: justify;"> </div><p style="margin-bottom: 0pt; text-align: justify;"><em><span><span style="font-size:85%;"><br />Mengenai berat maksimal yang dapat diangkat oleh anda, sebenarnya adalah suatu angka yang relatif, patokan umum idealnya adalah 1/3 dari berat badan anda , tetapi ini kembali lagi ke kemampuan fisik setiap individu, yang terbaik adalah dengan tidak memaksakan diri, lagi pula anda dapat menyiasati pemilihan barang yang akan dibawa dengan selalu memilih barang/alat yang berfungsi ganda dengan bobot yang ringan dan hanya membawa barang yang benar-benar perlu.</span></span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify; font-weight: bold;"><em><span style="font-size:85%;">Memilih dan Menempatkan Barang</span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em><span style="font-size:85%;">Dalam memilih barang yang akan dibawa pergi mendaki atau kegiatan alam bebas selalu cari alat/perlengkapan yang berfungsi ganda, tujuannya apalagi kalau bukan untuk meringankan berat beban yang harus anda bawa, contoh : Alumunium foil, bisa untuk pengganti piring, bisa untuk membungkus sisa nasi untuk dimakan nanti, dan yang penting bisa dilipat hingga tidak memakan tempat di carrier.</span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em><span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">Matras </span>; Sebisa mungkin matras disimpan didalam carrier jika akan pergi kelokasi yang hutannya lebat, atau jika akan membuka jalur pendakian baru. Banyak rekan pendaki yang lebih senang mengikatkan matras diluar, memang kelihatannya bagus tetapi jika sudah berada di jalur pendakian, baru terasa bahwa metode ini mengakibatkan matras sering nyangkut ke batang pohon dan semak tinggi, lagipula pada saat akan digunakan matrasnya sudah kotor.</span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em><span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">Kantung Plastik </span>; Selalu siapkan kantung plastik didalam carreir anda, karena akan berguna sekali nanti misalnya untuk tempat sampah yang harus anda bawa turun, baju basah dan lain sebagainya. Gunakan selalu kantung plastik untuk mengorganisir barang barang didalam carrier anda (dapat dikelompokkan masing-masing pakaian, makanan dan item lainnya), ini untuk mempermudah jika sewaktu-waktu anda ingin memilih pakaian, makanan dsb.</span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em><span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">Menyimpan Pakaian</span> ;<br />Jika anda meragukan carrier yang anda gunakan kedap air atau tidak, selalu bungkus pakaian anda didalam kantung plastik [dry-zax], gunanya agar pakaian tidak basah dan lembab. Sebaiknya pakaian kotor dipisahkan dalam kantung tersendiri dan tidak dicampur dengan pakaian bersih.</span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em><span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">Menyimpan Makanan</span> ;<br />Pada gunung-gunung tertentu (misalnya Rinjani) usahakan makanan dibungkus dengan plastik dan ditutup rapat kemudian dimasukkan kedalam keril, karena monyet-monyet didekat puncak / base camp terakhir suka membongkar isi tenda untuk mencari makanan.</span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em><span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">Menyimpan Korek Api Batangan </span>;<br />Simpan korek api batangan anda didalam bekas tempat film (photo), agar korek api anda selalu kering.</span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em><span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">Packing Barang / Menyusun Barang Di Carrier</span> ;<br />Selalu simpan barang yang paling berat diposisi atas, gunanya agar pada saat carrier digunakan, beban terberat berada dipundak anda dan bukan di pinggang anda hingga memudahkan kaki melangkah.</span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em><span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">Perlengkapan Pribadi Alam Bebas</span><br />Outdoor activity atau kegiatan alam bebas merupakan kegiatan yang penuh resiko dan memerlukan perhitungan yang cermat. Jika salah-salah maka bukan mustahil musibah akan mengancam setiap saat. Sebagai contoh, sebuah referensi pernah mencatat bahwa salah satu kegiatan alam bebas yaitu rock climbing [panjat tebing] merupakan jenis olahraga yang resiko kematiannya merupakan peringkat ke-2 setelah olahraga balap mobil formula-1.</span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em><span style="font-size:85%;">Tentu saja resiko tersebut terjadi apabila safety-procedure tidak menjadi perhatian yang serius, tetapi apabila safety-procedure diperhatikan dan sering berlatih, maka resiko tersebut dapat ditekan sampai titik paling aman.</span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em><span style="font-size:85%;">Perjalanan alam bebas pasti akan bersentuhan dengan cuaca, situasi medan dan waktu yang kadang tidak bersahabat, baik malam atau siang hari, oleh karena itu perlu dipersiapkan perlengkapan yang memadai.</span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em><span style="font-size:85%;">Salah satu “perisai diri” ketika melakukan aktivitas alam bebas adalah perlengkapan diri pribadi. Berikut digambarkan beberapa perlengkapan pribadi standard.</span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em><span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">1. Tutup kepala/topi</span><br />Untuk melindungi diri dari cuaca panas atau dingin perlu penutup kepala. Dalam keadaan panas atau hujan, maka tutup kepala yang baik adalah yang juga dapat melindungi kepala dan wajah sekaligus. Untuk ini pilihan terbaik adalah topi rimba atau topi yang punya pelindung keliling. Topi pet atau topi softball tidak direkomendasikan.<br />Pada cuaca dingin malam hari atau di daerah tinggi, maka penutup kepala yang baik adlah yang dapat memberikan rasa hangat. Pilihannya adalah balaklava atau biasa disebut kupluk.</span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em><span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">2. Syal-slayer</span><br />Slayer atau syal bukan hanya digunakan sebagai identitas organisasi, tetapi sebetulnya mempunyai fungsi lainnya. Syal/slayer dapat digunakan untuk menghangatkan leher ketika cuaca dingin, dapat juga digunakan sebagai saringan air ketika survival. Syal/slayer juga sangat berguna ketika dalam keadaan darurat, baik digunakan untuk perban darurat atau sebagai alat peraga darurat. Oleh karenanya disarankan menggunakan syal/slayer yang berwarna mecolok dan terbuat dari bahan yang kuat serta dapat menyerap air namun cepat kering.</span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em><span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">3. Baju</span><br />Kebutuhan ini multak, tidak bisa beraktivitas tanpa baju [bayangkan kalau tanpa ini, maka kulit akan terbakar matahari]. Baju yang baik adalah dari bahan yang dapat menyerap keringat, tidak disarankan menggunakan baju dari bahan nilon karena panas dan tidak dapat meyerap keringat. Baju dengan bahan demikian biasanya adalah planel atau paling tidak kaos dari bahan katun.<br />Pilihan warna untuk aktivitas lapangan seperti halnya juga slayer/syal adalah yang mencolok agar bia terjadi keadaan darurat [misalnya hilang] dapat dengan mudah diidentifikasi dan dikenali.<br />Dalam beraktivitas di alam bebas jangan pernah melupakan baju salin/ganti, hal ini karena aktivitas lapangan akan sangat banyak mengeluarkan energi yang membuat badan kita berkeringat. Bawalah baju salain 2 atau 3 buah.</span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em><span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">4. Celana</span><br />Celana lapang yang baik adalah yang memnuhi syarat ringan, mudah kering dan dapat menyerap keringat. Pemakaian bahan jeans sangat tidak direkomendasikan karena berat dan susah kering dan membuat lecet. Celana yang baik adalah kain dengan tenunan ripstop [bila berlubang kecil tidak merembet atau robek memanjang]. Bila aktivitas dilakukan di daerah pantai atau perairan juga baik bila menggunakan bahan dari parasut tipis.<br />Selain celana panjang, jangan lupa bahwa under-wear juga penting. jangan lupa juga untuk menyediakan serep ganti.</span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em><span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">5. Jaket</span><br />Salah satu perlengkapan penting dalam alam bebas adalah jaket. Jaket digunakan untuk melindungi diri dari dingin bahkan sengatan matahari atau hujan.<br />Jaket yang baik adalah model larva, yaitu jaket yang panjang sampai ke pangkal paha. Jaket ini juga biasanya dilengkapi dengan penutup kepala [kupluk]. Akan sangat baik bila jaket yang memiliki dua lapisan (double-layer). Lapisan dalam biasanya berbahan penghangat dan menyeyerap keringat seperti wool atau polartex, sedang lapisan luar berfungsi menahan air dan dingin. Kini teknologi tekstil sudah mampu memproduksi Gore-Tex bahan jaket yang nyaman dipakai saat mendaki bahan ini memungkinkan kulit tetap bernafas, tidak gerah mengeluarkan keringat mampu menahan angin (wind breaking) dan resapan air hujan (water proff) sayang, bahan ini masih mahal. Yang paling baik jaket terbuat dari bulu angsa-biasanya digunakan untuk kegiatan pendakian gunung es].</span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em><span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">6. Slepping bag</span><br />Istirahat adalah kebutuhan pegiat alam bebas setelah aktivitas yang melelahkan seharian. Tempat istirahat yang ideal adah dengan menggunakan slepping bag [kantong tidur]. Slepping bag yang baik juga biasanya terbuat dari dua sisi, yaitu yang dingin, licin dan tahan air satu sisi, dan yang hangat dan tebal disisi lain. Penggunaannya sesuai dengan cuaca saat istirahat.</span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em><span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">7. Sepatu</span><br />Sepatu yang baik yaitu yang melindungi tapak kaki sampai mata kaki, kulit tebal tidak mudah sobek bila kena duri. keras bagian depannya, untuk melindungi ujung jari kaki apabila terbentur batu. bentuk sol bawahnya dapat menggigit ke segala arah dan cukup kaku, ada lubang ventilasi bersekat halus. Gunakan sepatu yang dapat dikencangkan dan dieratkan pemakaiannya [menggunakan ban atau tali. Dilapangan sepatu tidak boleh longgar karena akan menyebabkan pergesekan kaki dengan sepatu yang berakibat lecet. Penggunaan sepatu juga harus dibarengi dengan kaos kaki. Untuk ini juga sebaiknya disediakan kaos kaki serep bial suatu saat basah.</span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em><span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">8. Carrier</span><br />Carrier bag atau ransel sebaiknya gunakan yang tidak terlalu besar tetapi juga tidak terlampau kecil, artinya mapu menampung perlengkapan dan peralatan yang dibawa. Sebaiknya jangan menggunakan carrier yang mempunyai banyak kantong dibagian luar karena dalam keadaan tertentu ini akan menghambat pergerakan. Gunakan carrier yang ramping walaupun agak tinggi, ini lebih baik daripada yang gemuk tetapi rendah. Sebelum berangkat harus diperhatikan jahitan-jahitannya, karena kerusakan pada jahitan terutama sabuk sandang akan berakibat sangat fatal.</span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em><span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">9. Alat masak, makan dan mandi</span><br />Perlengkapan sangat penting lainnya adalah alat masak, makan dan mandi. Bagimanapun juga dalam kondisi lapangan kita sangat perlu untuk menghemat aktu dan bahan masalak. Gunakan alat dari alumunium karena cepat panas, untuk ini nesting menjadi pilihan yang sangat baik, disamping dia ringkas dan serba guna. Juga perlu dipersiapkan alat bantu makan lainnya (sendok, piring, dll) dan pastikan bahan bakar untuk memasak / membuat api seperti lilin, spirtus, parafin, dll.<br />Jangan lupa juga siapkan phiples minum sebagai bekal perjalanan [saat ini banyak tersedia model dan jenis phipless].<br />Perlengkapan mandi juga sangat penting karena tidak jarang perjalanan dilakukan berhari-hari dengan tubuh penuh keringat. Bawalah alat mandi seperti sabun yang berkemasan tube agar mudah disimpan dan tidak perlu membuang sampah bungkusan disembarang tempat.</span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"><em><span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">10. Obat-obatan dan Survival Kits</span><br />Perlengkapan pribadi lainnya yang sangat penting adalah obat-obatan, apalagi kalau pegiat mempunyai penyakit khusus tertentu seperti asma. Disamping obat-obatan juga setidaknya mempunyai kelengkapan survival kits [lihat pada bagian lain]</span></em></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="margin-bottom: 0pt; text-align: justify;"><a name="116245843418585400"></a></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;"> </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="margin-bottom: 0pt; text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;"> </p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="margin-bottom: 0pt; text-align: center;"><strong><em>Salam lestari,</em></strong></p>Satya Pala Smaga Patihttp://www.blogger.com/profile/03019938443132617947noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7356773151027339145.post-14928327205640553542009-03-05T22:46:00.000-08:002009-03-05T22:47:20.228-08:00<div style="text-align: center;"><em style="font-weight: bold;"><span style="font-size:85%;">Merencanakan Jalur Lintasan</span></em></div> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><span style="font-size:85%;"><em>Dalam navigasi darat tingkat lanjut, kita diharapkan dapat menyusun perencanaan jalur lintasan dalam sebuah medan perjalanan. Sebagai contoh anda misalnya ingin pergi ke suatu gunung, tapi dengan menggunakan jalur sendiri.</em></span></p> <p><span style="font-size:85%;"><em>Penyusunan jalur ini dibutuhkan kepekaan yang tinggi, dalam menafsirkan sebuah peta topografi, mengumpulkan data dan informasi dan mengolahnya sehingga anda dapat menyusun sebuah perencanaan perjalanan yang matang. Dalam proses perjalanan secara keseluruhan, mulai dari transportasi sampai pembiayaan, disini kita akan membahas khusus tentang perencanaan pembuatan medan lintasan. Ada beberapa hal yang dapat dijadikan bahan pertimbangan sebelum anda memplot jalur lintasan.</em></span></p> <p><span style="font-size:85%;"><em>Pertama, anda harus membekali dulu kemampuan untuk membaca peta, kemampuan untuk menafsirkan tanda-tanda medan yang tertera di peta, dan kemampuan dasar navigasi darat lain seperti resection, intersection, azimuth back azimuth, pengetahuan tentang peta kompas, dan sebagainya, minimal sebagaimana yang tercantum dalam bagian sebelum ini.</em></span></p> <p><span style="font-size:85%;"><em>Kedua, selain informasi yang tertera dipeta, akan lebih membantu dalam perencanaan jika anda punya informasi tambahan lain tentang medan lintasan yang akan anda plot. Misalnya keterangan rekan yang pernah melewati medan tersebut, kondisi medan, vegetasi dan airnya. Semakin banyak informasi awal yang anda dapat, semakin matang rencana anda.</em></span></p> <p><span style="font-size:85%;"><em>Tentang jalurnya sendiri, ada beberapa macam jalur lintasan yang akan kita buat. Pertama adalah tipe garis lurus, yakni jalur lintasan berupa garis yang ditarik lurus antara titik awal dan titik akhir. Kedua, tipe garis lurus dengan titik belok, yakni jalur lintasan masih berupa garis lurus, tapi lebih fleksibel karena pada titik-titik tertentu kita berbelok dengan menyesuaian kondisi medan. Yang ketiga dengan guide/patokan tanda medan tertentu, misalnya guide punggungan/guide lembahan/guide sungai. Jalur ini lebih fleksibel karena tidak lurus benar, tapi menyesuaikan kondisi medan, dengan tetap berpatokan tanda medan tertentu sebagai petokan pergerakannya.</em></span></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><span style="font-size:85%;"><em><br /><span style="font-weight: bold;">Untuk membuat jalur lintasan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.</span></em></span></p> <p align="justify"> </p><ol><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"> <span style="font-size:85%;"><em>Usahakan titik awal dan titik akhir adalah tanda medan yang ekstrim, dan memungkinkan untuk resection dari titik-titik tersebut.</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Titik awal harus mudah dicapai/gampang aksesnya</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Disepanjang jalur lintasan harus ada tanda medan yang memadai untuk dijadikan sebagai patokan, sehingga dalam perjalanan nanti anda dapat menentukan posisi anda di peta sesering mungkin.</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Dalam menentukan jalur lintasan, perhatikan kebutuhan air, kecepatan pergerakan vegetasi yang berada dijalur lintasan, serta kondisi medan lintasan. Anda harus bisa memperkirakan hari ke berapa akan menemukan air, hari ke berapa medannya berupa tanjakan terjal dan sebagainya.</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>Mengingat banyaknya faktor yang perlu diperhatikan, usahakan untuk selalu berdiskusi dengan regu atau dengan orang yang sudah pernah melewati jalur tersebut sehingga resiko bisa diminimalkan.</em></span></p> </li></ol> <p style="margin-bottom: 0.17in;" align="justify"><em><span style="font-size:85%;"><span><br /></span><span style="font-weight: bold;">Penampang Lintasan</span></span></em></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><span style="font-size:85%;"><em>Penampang lintasan adalah penggambaran secara proporsional bentuk jalur lintasan jika dilihat dari samping, dengan menggunakan garis kontur sebagai acuan. Sebagaimana kita ketahui bahwa peta topografi yang dua dimensi, dan sudut pendangnya dari atas, agak sulit bagi kita untuk membayangkan bagaimana bentuk medan lintasan yang sebenarnya, terutama menyangkut ketinggian. Dalam kontur yang kerapatannya sedemikian rupa, bagaimana kira-kira bentuk di medan sebenarnya. Untuk memudahkan kita menggambarkan bentuk medan dari peta topografi yang ada, maka dibuatlah penampang lintasan.</em></span></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><em><span style="font-size:85%;"><span><br /></span><span style="font-weight: bold;">Beberapa manfaat penampang lintasan :</span></span></em></p> <p align="justify"> </p><ol><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"> <span style="font-size:85%;"><em>Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun perencanaan perjalanan</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Memudahkan kita untuk menggambarkan kondisi keterjalan dan kecuraman medan</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Dapat mengetahui titik-titik ketinggian dan jarak dari tanda medan tertentu</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>Untuk menyusun penampang lintasan biasanya menggunakan kertas milimeter block, guna menambah akurasi penerjemahan dari peta topografi ke penampang.</em></span></p> </li></ol> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><span style="font-size:85%;"><em><br /><span style="font-weight: bold;">Langkah-langkah membuat penampang lintasan:</span></em></span></p> <p align="justify"> </p><ol><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"> <span style="font-size:85%;"><em>Siapkan peta yang sudah diplot, kertas milimeter blok, pensil mekanik/pensil biasa yang runcing, penggaris dan penghapus</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Buatlah sumbu x, dan y. sumbu x mewakili jarak, dengan satuan rata-rata jarak dari lintasan yang anda buat. Misal meter atau kilometer. Sumbu y mewakili ketinggian, dengan satuan mdpl (meter diatas permukaan laut). Angkanya bisa dimulai dari titik terendah atau dibawahnya dan diakhiri titik tertinggi atau diatasnya.</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><em><span style="font-size:85%;"><span>Tempatkan titik awal di sumbu x=0 dan sumbu y sesuai dengan ketinggian titik tersebut. Lalu peda perubahan kontur berikutnya, buatlah satu titik lagi, dengan jarak dan ketinggian sesuai dengan perubahan kontur pada jalur yang sudah anda buat. </span>Demikian seterusnya hingga titik akhir.</span></em></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Perubahan satu kontur diwakili oleh satu titik. Titik-titik tersebut dihubungkan sat sama lainnya hingga membentuk penampang berupa garis menanjak, turun dan mendatar.</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>Tembahkan keterangan pada tanda-tanda medan tertentu, misalkan nama-nama sungai, puncakan dan titik-titik aktivitas anda (biasanya berupa titik bivak dan titik istirahat), ataupun tanda medan lainnya. Tambahan informasi tentang vegetasi pada setiap lintasan, dan skala penampang akan lebih membantu pembaca dalam menggunakan penampang yang telah dibuat.</em></span></p> </li></ol> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><span style="font-size:85%;"><em></em></span></p> <p style="font-weight: bold;"><span style="font-size:85%;"><em>Ingatlah hai engkau penjelahan alam :</em></span></p> <p align="justify"> </p><ol><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Take nothing, but pictures [jangan ambil sesuatu kecuali gambar]</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Kill nothing, but times [jangan bunuh sesuatu kecuali waktu]</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>Leave nothing, but foot-print [jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak kaki]</em></span></p> </li></ol> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><span style="font-size:85%;"><em><br /><span style="font-weight: bold;">dan senantiasa ;</span></em></span></p> <p align="justify"> </p><ol><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"> <span style="font-size:85%;"><em>Percaya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Percaya kepada kawan [dalam hal ini kawan adalah rekan pegiat dan peralatan serta perlengkapan, tentu saja juga harus dibarengi bahwa diri kita sendiri juga dapat dipercaya oleh “teman” tersebut dengan menjaga, memelihara dan melindunginya]</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><em><span><span style="font-size:85%;">Percaya kepada diri sendiri, yaitu percaya bahwa kita mampu melakukan segala sesuatunya dengan semaksimal mungkin</span></span></em></p> </li></ol>Satya Pala Smaga Patihttp://www.blogger.com/profile/03019938443132617947noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7356773151027339145.post-68593852227470003052009-03-05T22:40:00.000-08:002009-03-05T22:44:38.803-08:00<div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;font-size:85%;" ><em>Persiapan umum yang harus dimiliki seorang pendaki sebelum mulai naik gunung antara lain:</em></span></div> <p align="justify"> </p><ol><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"> <span style="font-size:85%;"><em>Membawa alat navigasi berupa peta lokasi pendakian, peta, altimeter [Alat pengukur ketinggian suatu tempat dari permukaan laut], atau kompas. Untuk itu, seorang pendaki harus paham bagaimana membaca peta dan melakukan orientasi. Jangan sekali-sekali mendaki bila dalam rombongan tidak ada yang berpengalaman mendaki dan berpengetahuan mendalam tentang navigasi.</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Pastikan kondisi tubuh sehat dan kuat. Berolahragalah seperti lari atau berenang secara rutin sebelum mendaki.</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Bawalah peralatan pendakian yang sesuai. Misalnya jaket anti air atau ponco, pisahkan pakaian untuk berkemah yang selalu harus kering dengan baju perjalanan, sepatu karet atau boot (jangan bersendal), senter dan baterai secukupnya, tenda, kantung tidur, matras.</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Hitunglah lama perjalanan untuk menyesuaikan kebutuhan logistik. Berapa banyak harus membawa beras, bahan bakar, lauk pauk, dan piring serta gelas. Bawalah wadah air yang harus selalu terisi sepanjang perjalanan.</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Bawalah peralatan medis, seperti obat merah, perban, dan obat-obat khusus bagi penderita penyakit tertentu.</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Jangan malu untuk belajar dan berdiskusi dengan kelompok pencinta alam yang kini telah tersebar di sekolah menengah atau universitas-universitas.</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>Ukurlah kemampuan diri. Bila tidak sanggup meneruskan perjalanan, jangan ragu untuk kembali pulang. </em></span></p> </li></ol> <p style="margin-bottom: 0.17in;" align="justify"><em><span style="font-size:85%;"><span><br />Memang, mendaki gunung memiliki unsur petualangan. Petualangan adalah sebagai satu bentuk pikiran yang mulai dengan perasaan tidak pasti mengenai hasil perjalanan dan selalu berakhir dengan perasaan puas karena suksesnya perjalanan tersebut. Perasaan yang muncul saat bertualang adalah rasa takut menghadapi bahaya secara fisik atau psikologis. </span><span>Tanpa adanya rasa takut maka tidak ada petualangan karena tidak ada pula tantangan.</span></span></em></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0.17in;" align="justify"><span style="font-size:85%;"><em>Risiko mendaki gunung yang tinggi, tidak menghalangi para pendaki untuk tetap melanjutan pendakian, karena Zuckerma menyatakan bahwa para pendaki gunung memiliki kecenderungan sensation seeking [pemburuan sensasi] tinggi. Para sensation seeker menganggap dan menerima risiko sebagai nilai atau harga dari sesuatu yang didapatkan dari sensasi atau pengalaman itu sendiri. Pengalaman-pengalaman yang menyenangkan maupun kurang menyenangkan tersebut membentuk self-esteem [kebanggaan /kepercayaan diri]. </em></span></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0.17in;" align="justify"><span style="font-size:85%;"><em>Pengalaman-pengalaman ini selanjutnya menimbulkan perasaan individu tentang dirinya, baik perasaan positif maupun perasaan negatif. Perjalanan pendakian yang dilakukan oleh para pendaki menghasilkan pengalaman, yaitu pengalaman keberhasilan dan sukses mendaki gunung, atau gagal mendaki gunung. Kesuksesan yang merupakan faktor penunjang tinggi rendahnya self-esteem, merupakan bagian dari pengalaman para pendaki dalam mendaki gunung.</em></span></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0.17in;" align="justify"><em><span style="font-size:85%;">Fenomena yang terjadi adalah apakah mendaki gunung bagi para pendaki merupakan sensation seeking untuk meningkatkan self-esteem mereka? Selanjutnya, sensation seeking bagi para pendaki gunung kemungkinan memiliki hubungan dengan self-esteem pendaki tersebut. Karena pengalaman yang dialami para pendaki dalam pendakian dapat berupa keberhasilan maupun kegagalan.</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;"><strong>Persiapan mendaki gunung</strong></span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;"><strong></strong>Persiapan umum untuk mendaki gunung antara lain kesiapan mental, fisik, etika, pengetahuan dan ketrampilan.</span></em></p> <p align="justify"> </p><ul><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>Kesiapan mental.</em></span></p> </li></ul> <p style="margin-bottom: 0.17in;" align="justify"><span style="font-size:85%;"><em>Mental amat berpengaruh, karena jika mentalnya sedang fit, maka fisik pun akan fit, tetapi bisa saja terjadi sebaliknya.</em></span></p> <p align="justify"> </p><ul><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>Kesiapan fisik.</em></span></p> </li></ul> <p style="margin-bottom: 0.17in;" align="justify"><span style="font-size:85%;"><em>Beberapa latihan fisik yang perlu kita lakukan, misalnya : Stretching /perenggangan [sebelum dan sesudah melakukan aktifitas olahraga, lakukanlah perenggangan, agar tubuh kita dapat terlatih kelenturannya]. Jogging (lari pelan-pelan) Lama waktu dan jarak sesuai dengan kemampuan kita, tetapi waktu, jarak dan kecepatan selalu kita tambah dari waktu sebelumnya. Latihan lainnya bisa saja sit-up, push-up dan pull-up Lakukan sesuai kemampuan kita dan tambahlah porsinya melebihi porsi sebelumnya.</em></span></p> <p align="justify"> </p><ul><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>Kesiapan administrasi.</em></span></p> </li></ul> <p style="margin-bottom: 0.17in;" align="justify"><span style="font-size:85%;"><em>Mempersiapkan seluruh prosedur yang dibutuhkan untuk perijinan memasuki kawasan yang akan dituju.</em></span></p> <p align="justify"> </p><ul><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>Kesiapan pengetahuan dan ketrampilan. </em></span></p> </li></ul> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><em><span style="font-size:85%;"><span>Pengetahuan untuk dapat hidup di alam bebas. Kemampuan minimal yang perlu bagi pendaki adalah pengetahuan tentang navigasi darat, survival serta EMC [emergency medical care] praktis.</span></span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Perencanan pendakian.</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Hal pertama yang ahrus dilakukan adalah mencari informasi. Untuk mendapatkan data-data kita dapat memperoleh dari literatur- literatur yang berupa buku-buku atau artikel-artikel yang kita butuhkan atau dari orang-orang yang pernah melakukan pendakian pada objek yang akan kita tuju. Tidak salah juga bila meminta informasi dari penduduk setempat atau siapa saja yang mengerti tentang gambaran medan lokasi yang akan kita daki.</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Selanjutnya buatlah ROP (Rencana Operasi Perjalanan). Buatlah perencanaan secara detail dan rinci, yang berisi tentang daerah mana yang dituju, berapa lama kegiatan berlangsung, perlengkapan apa saja yang dibutuhkan, makanan yang perlu dibawa, perkiraan biaya perjalanan, bagaimana mencapai daerah tersebut, serta prosedur pengurusan ijin mendaki di daerah tersebut. Lalu buatlah ROP secara teliti dan sedetail mungkin, mulai dari rincian waktu sebelum kegiatan sampai dengan setelah kegiatan. Aturlah pembagian job dengan anggota pendaki yang lain (satu kelompok), tentukan kapan waktu makan, kapan harus istirahat, dan sebagainya.</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Intinya dalam perencanaan pendakian, hendaknya memperhatikan :<br />■ Mengenali kemampuan diri dalam tim dalam menghadapi medan.<br />■ Mempelajari medan yang akan ditempuh.<br />■ Teliti rencana pendakian dan rute yang akan ditempuh secermat mungkin.<br />■ Pikirkan waktu yang digunakan dalam pendakian.<br />■ Periksa segala perlengkapan yang akan dibawa.</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Perlengkapan dasar perjalanan<br />■ Perlengkapan jalan : sepatu, kaos kaki, celana, ikat pinggang, baju, topi, jas hujan, dll.<br />■ Perlengkapan tidur : sleeping bag, tenda, matras dll.<br />■ Perlengkapan masak dan makan: kompor, sendok, makanan, korek dll.<br />■ Perlengkapan pribadi : jarum , benang, obat pribadi, sikat, toilet paper / tissu, dll.<br />■ Ransel / carrier.</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Perlengkapan pembantu<br />■ Kompas, senter, pisau pinggang, golok tebas, Obat-obatan.<br />■ Peta, busur derajat, douglass protector, pengaris, pensil dll.<br />■ Alat komunikasi (Handy talky), survival kit, GPS [kalo ada]<br />■ Jam tangan.</span></em></p> <p style="font-weight: bold; text-align: left;"><em><span style="font-size:85%;">Packing atau menyusun perlengkapan kedalam ransel. </span></em></p> <p align="justify"> </p><ul><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"> <span style="font-size:85%;"><em>Kelompokkan barang barang sesuai dengan jenis jenisnya. </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Masukkan dalam kantong plastik. </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><em><span><span style="font-size:85%;">Letakkan barang barang yang ringan dan jarang penggunananya (mis : Perlengkapan tidur) pada yang paling dalam. </span></span></em></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Barang barang yang sering digunakan dan vital letakkan sedekat mungkin dengan tubuh dan mudah diambil. </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Tempatkan barang barang yang lebih berat setinggi dan sedekat mungkin dengan badan / punggung. </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>Buat Checklist barang barang tersebut.</em></span></p> </li></ul> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><em><span style="font-size:85%;"><span><br /></span></span></em></p><div style="text-align: left;"><em><span style="font-size:85%;"><span> <span style="font-weight: bold;">Mengenal Jenis Gunung dan Grade Pendakian</span></span></span></em></div> <p><em><span style="font-size:85%;">Pada garis besar gunung terbagi menjadi 2, yaitu gunung berapi/aktif dan tidak aktif. Berdasar bentuknya dibagi menjadi :</span></em></p> <p align="justify"> </p><ol><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Gunung berapi perisai (Gunung berapi lava) == seperti perisai </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Gunung berapi strato </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>Gunung berapi maar == Gunung berapi yang meletus sekali dan segala aktivitas vulkanisme terhenti, yang tinggal hanya kawahnya saja. </em></span></p> </li></ol> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><em><span style="font-size:85%;"><span>Macam dan tingkat pendakian gunung macam pendakian, yaitu pendakian gunung bersalju (es) dan gunung batu. </span>Keduanya mambutuhkan persiapan dan perlengkapan yang matang. Menurut Club “Mountaineers”, Seatle Washington, dasar pembagian tingkat pendakian ada dua cara.</span></em></p> <p style="font-weight: bold;"><em><span style="font-size:85%;">1. Berdasar penggunaan alat teknis yang dipakai ( class) </span></em></p> <p align="justify"> </p><ul><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"> <span style="font-size:85%;"><em>class 1 ; lintas alam tanpa bantuan tangan</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>class 2 ; dibutuhkan bantuan tangan </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>class 3 ; pendakian yang mudah memerlukan kaki dan tangan dalam mendaki, tali mungkin dibutuhkan oleh pemula</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>class 4 ; pendakian memerlukan tali pengaman</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>class 5 ; dibutuhkan tali dan pengaman peralatan lain seperti : piton, runner, chocks dll</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>class 6 ; mandaki dengan tali dengan peralatan bantuan sepenuhnya berpijak diatas paku tebing, memenjat rantai sling atau mengunakan stirupss</em></span></p> </li></ul> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><em><span style="font-size:85%;">Pendakian claass 4 masuk dalam katagori scrembling [Mendaki dengan cara mempergunakan badan sebagai keseimbangan serta tangan untuk berpegangan dengan medan yang miring sampai 45 derajat] dan class 5 - 6 sudah dapat dikatagorikan sebagai climbing [panjat]. Dimana class 5 merupakan free-climbing [Pemanjatan dengan tanpa menggunakan alat tehnis untuk menambah ketinggian, alat hanya sebagai pengaman saja ] dan class 6 adalah artificial climbing [Pemanjatan dengan menggunakan alat tehnis sebagai pembantu menambah ketinggian, misalnya dipijak atau disentak dan dipegang ]. Apa bila dilakukan di gunung batu / cadas disebut rock climbing dan bila dilakukan di gunung es disebut dengan snow and ice climbing .</span></em></p> <p><span><em><span style="font-size:85%;">Ulasan mengenai hal ini dibahas dalam materi tersendiri.</span></em></span></p> <p style="font-weight: bold;"><em><span style="font-size:85%;">2. Berdasar lama waktu akibat sukarnya pendakian dalam medan pendakian (grade)</span></em></p> <p align="justify"> </p><ul><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"> <span style="font-size:85%;"><em>grade I, bagian yang sukar dapat ditempuh dalam beberapa jam</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>grade II, bagian yang sukar ditempuh dalam setengah hari</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>grade III, bagian yang sukar ditempuh dalam sehari penuh</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>grade IV, bagian yang sukar ditempuh dalam sehari penuh dan memerlukan bantuan lereng-lereng sempit untuk bisa naik</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>grade V, bagian yang sukar ditempuh dalam waktu 1,5-2,5 hari</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>grade VI, bagian yang sukar ditempuh dalam waktu 2 hari atau lebih dan dengan banyak sekali kesulitan</em></span></p> </li></ul> <p style="margin-bottom: 0pt; font-weight: bold;" align="justify"><em><span><span style="font-size:85%;">Ulasan mengenai hal ini dibahas dalam materi panjat tebing.</span></span></em></p> <p style="font-weight: bold;"><em><span style="font-size:85%;">3. Berdasarkan tingkat kemanan pemanjat dari kemampuan alat yang digunakan</span></em></p> <p align="justify"> </p><ul><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"> <span style="font-size:85%;"><em>A1 ;aman sekali, peralatan yang dipasang dan digunakan dapat diandalkan untuk menjaga keselamatan pendaki</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>A2 ;aman, jikapun terjadi maslah, alat masih dapat diandalkan untuk mencegah akibat yang lebih fatal [misalnya jatuh tidak sampai kedasar]</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>A3 ;penggunan alat pengaman cukup aman tetapi tidak dapat diandalkan untuk menjaga resiko jatuh, kecuali dengan pemasngan yang sangat teliti dan fall-faktor yang tidak terlal;u berbeban tinggi. Bila fall faktor tinggi, maka alat-alat akan copot dan pendaki bisa menerima akibat fatal</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>A4 ;pengaman yang digunakan tidak dapat diharapkan untuk dapat menahan beban jatuh, cenderung hanya sebagai pengaman psykologis untuk menguatkan mental pendaki</em></span></p> </li></ul> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><em><span style="font-size:85%;"><span><br /><span style="font-weight: bold;">4. Berdasarkan tingkat kesulitan [difficult] medan pendakian</span></span></span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Tingkatan pedakian dengan dasar perhitungan ini bisa disebut juga dengan Yossemite Decimal System [YDS]. Pang-katagorian berasal dari USA dan saat ini banyak di gunakan untuk menentukan grade kesulitan panjat tebing. Oleh karena itu YDS dimulai dengan grade 5 dan seterusnya. Pengkatagorian demikian biasanya digunakan untuk jenis pendakian free-climbing atau free-soloing [Memanjat sendiri tanpa alat bantu dan pengaman apapun, biasanya pada jalur pendek]</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Anehnya YDS sendiri menyalahi kaidah matematis penghitungan decimal, dimana misalnya suatu jalur mempunyai ketinggian 5,9 [lima point sembilan] lalu grade selanjutnya menjadi 5.10 [lima point sepuluh]. Peng-angka-an ini menjadi “aneh” akibat grade 5.9 lebih rendah dibanding dengan 5.10, padahal dalam matematika sebaliknya.</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">YDS sendiri diawali dengan grade 5.8 atau 5.9, selanjutnya 5.10, 5.11, 5.12, 5.13 dan 5.14. Sampai saat ini tidak ada grade melebihi 5.14.</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Perkembangan keanehan peng-angka-an decimal ini menurut beberapa diskusi pegiatan pendakian dan panjat tebing akibat keselahan memprediksikan kemampuan pendakian pada saat system YDS dipublikasikan. Dimana pada saat itu diperkirakan kemampuan pendakian / panjat hanya sampai grade 5.9. Padahal dalam kemudian berkembangan kemampuan pendakian / pemanjatan yang lebih mutakhir dan luar bisa.</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Bahkan saking sulitnya menentukan dengan hanya angka-angka decimal yang terbatas, seiring dengan banyaknya jalur pendakian/pemanjatan yang dibuat oleh kalangan pemanjat, maka grade decimalpun ditambahkan dibelangkannya dengan alfhabet.</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Contoh; 5.12a, 5.13 d atau 5.14 c</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Memang sampai saat sekarang barangkali hanya ada beberapa jalur yang dibuat manusia dengan grade 5.14, itupun terbatas pada jalur-jalur pendek.</span></em></p> <p style="font-weight: bold;"><em><span style="font-size:85%;">Secara umum grading dengan YDS dapat dijelaskan sebagai berikut :</span></em></p> <p align="justify"> </p><ul><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"> <span style="font-size:85%;"><em>5.8 ; jalur yang ditempuh mudah, grip [pegangan] sangat bisa digunakan oleh bagian tubuh yang ada untuk menambah ketinggian</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>5.9 ; jalur yang ditempuh dengan metode 3 bertahan 1 mencari</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>5.10 ; jalur yang ditempuh dengan metode 3 bertahan 1 mencari, hanya saja perlu keseimbangan [balance] yang baik</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><em><span style="font-size:85%;"><span>5.11 ; dapat bertahan pada 2 atau 3 grip dengan satu diantaranya sangat minim dan perlu keseimbangan. </span>Jalur hang hampir bisa dipastikan memiliki grade demikian.</span></em></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>5.12 ; terdapat 2 dari 2 kaki dan 2 tangan yang dapat digunakan untuk menambah ketinggian. Dengan kondisi grip yang kecil di satu bagiannya atau paling tidak sama</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>5.13 ; hanya 1 dari diantara 2 kaki dan 2 tangan yang dapat digunakan untuk menambah ketinggian, itupun dengan grip yang sangat minim.</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>5.14 ; “mulus seperti kaca”, tidak mungkin terpikirkan untuk dapat dibuat jalur pendakian/pemanjatan</em></span></p> </li></ul> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><em><span><span style="font-size:85%;"><br /><span style="font-weight: bold;">Makanan (logistik).</span></span></span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Makanan yang dibawa seharusnya dapat memenuhi kebutuhan energi pendaki, selama pendakian seserorang membutuhkan sitar 5.000 kalori dan 100 gram protein, kalori dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi nasi. Namun ada baiknya hanya memakan nasi satu kali sehari di kala malam (saat berkemah) alasayanya beras realtif berat dan memerluakan waktu yang lama untu memasak serta menghabiskan banyak bahan bakar. Fungsi beras dapat diganti dengan roti, biskuit, coklat, dan hevermit.</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Hal yang perlu diperjatikan hindari mengkonsumsi makanan yang harus dimasak lebih dahulu selama mendaki, karena hal ini hanya akan merepotkan dan menghabiskan waktu perjalanan. Pilihlah makanan praktis seperti coklat, roti, agar-agar, buah-buahan, dapat juga dibuat mixfood yang terdiri atas kacang, coklat, biskuit dan kismis.</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Umumnya makanan yang paling praktis dibawa adalah makanan instan yang memiliki kemasan, buanglah kemasan karton sebelum dimasukan dalam ransel dengan demikian berat ransel dapat berkurang dan makanan yang dibawapun tidak banyak memakan tempat didalam ransel.</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;"><strong>Peralatan lain</strong></span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;"><strong></strong>Selain peralatan dan sejumlah perlengkapan, jangan lupa membawa perlengkapan kecil yang terdanag dirasa sepele, namun amat penting. Perlengkapan itu berupa obat-obatan seperti pelester, obat merah, tisu basah dan kering, senter, benang, jarum jahit, jam dan alat tulis. Peralatan itu terkandang dibutuhkan dalam keadaan darurat atau menjaga tubuh tetap bersih.</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Hal terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah jangan lupa membawa tas / kantong plastik, tas plastik tersebut dibutuhkan untuk menaruh barang-barang yang kotor dan basah sebelum dicuci dan tas plastik juga berfungsi untuk membawa kembali sampah-sampah pendakian, sampah-sampah sisa makanan atau berkemah, janganlah dibuang begitu saja di alam terbuka. Selain megotori, membuang sampah dapat menyulitkan usaha pencarian dan pertolongan bagi pendaki yang tersesat atau mengalami kecelakaan, kerap kali usaha pencarian oarang tersesat terbantu dengan petunjuk dari barang-barang yang tercecer.</span></em></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0.19in;" align="justify"> </p> <p align="justify"> </p>Satya Pala Smaga Patihttp://www.blogger.com/profile/03019938443132617947noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7356773151027339145.post-4323297080830811412009-03-05T22:36:00.000-08:002009-03-05T22:38:44.002-08:00<h3 style="font-weight: bold; text-align: center;" class="western"><span style="font-size:85%;"><em>Pengetahuan Dasar Survival </em></span></h3> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><em><span style="font-size:85%;"><span>Survival berasal dari kata survive yang berarti mampu mempertahankan diri dari keadaan tertentu. Dalam hal ini mampu mempertahankan diri dari keadaan yang buruk dan kritis. Sedangkan Survivor adalah orang yang sedang mempertahankan diri dari keadaan yang buruk.</span></span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Survival adalah keadaan dimana diperlukan perjuangan untuk bertahan hidup. Survival merupakan kehidupan dengan waktu mendesak untuk melakukan improvisasi yang memungkinkan. Kuncinya adalah menggunakan otak untuk improvisasi.</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Statistik membuktikan hampir semua situasi survival mempunyai batasan waktu yang singkat hanya 3 hari atau 72 jam bagi orang hilang, dan yang mampu bertahan cukup lama tercatat sangat sedikit sekitar 5 persen itupun karena pengetahuan dan pengalamannya.</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Dalam situasi survival janganlah tergesa-gesa menentukan prioritas survival karena dapat berakibat salah, gagasan kaku yang tidak boleh ditawar-tawar juga akan berakibat fatal. Ketepatan memutuskan dengan didukung pengalaman dan hasil diskusi dapat menguntungkan karena situasi darurat perlu pertimbangan dan sikap tegas dalam mencapai tujuan akhir.</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Dalam keadaan survival diperlukan pengetahuan terhadap kondisi dan kebutuhan tubuh, bukan mutlak mengerti secara fisik tetapi memahami reaksi atau dampak akibat pengaruh lingkungan. menggunakan pengetahuan dalam usaha mengatur diri saat keadaan darurat adalah kunci dari survival. Pengaturan disini adalah memelihara ketrampilan dan kemampuan untuk mengontrol sumber daya didalam diri dan kemampuan memecahkan persoalan, bila pengaturan keliru, tidak hanya badan terganggu akan tetapi dapat langsung berdampak terhadap kemampuan untuk tetap hidup. Memahami jenis kebutuhan hidup yang menjadi prioritas sangat menguntungkan didalam situasi survival.</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Dalam kondisi survival tantangan yang sangat dominan adalah sikap mental atau psikologis untuk mencari kebutuhan tubuh dan untuk memperolehnya dibutuhkan gagasan-gagasan dengan dasar pertimbangan dari pengalaman atau pendidikan yang pernah diikutinya, pengalaman hidup dengan resiko tinggi dan aktivitas menantang terbukti dapat membuat orang belajar untuk berbuat yang lebih baik dan melakukan adaptasi efektif.</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Berikut adalah contoh susunan prioritas dalam keadaan survival :</span></em></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"> </p><p align="justify"> </p><ol><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Tentunya yang paling utama adalah udara. bernafas dilakukan setiap detik untuk bertahan hidup oleh karena itu udara mendapat prioritas utama untuk bertahan hidup. survival tanpa udara umumnya hanya bertahan selama 3 sampai 5 menit.</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><em><span style="font-size:85%;">Selanjutnya dibutuhkan perlin- dungan, dari cuaca buruk dan keganasan alam. sejak keberadaannya manusia dibatasi lingkungannya sendiri mulai dari temperatur yang sangat berpengaruh pada tubuh. <span>Untuk itu diperlukan sesuatu yang dapat melindunginya contohnya api yang dapat menghangatkan dan menjaga temperatur tubuh, jika tidak ada rumah, tenda atau gua. </span>Api dapat dimasukkan kedalam prioritas kedua</span></em></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><em><span style="font-size:85%;"><span>Istirahat, sepele namun dibutuhkan, dengan istirahat jaringan tubuh akan terbebas dari CO2, asam dan pemborosan lain. Istirahat yang dimaksud adalah istirahat fisik dan juga mental sebab stress dapat mengurangi kemampuan untuk bertahan. </span>Dengan demikian istirahat dapat dimasukkan kedalam prioritas ketiga.</span></em></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><em><span style="font-size:85%;">Air. Kehilangan cairan dan kondisi air yang tidak dapat diminum adalah persoalan didalam survival. Tubuh manusia kira-kira terdiri dari 2/3 jaringan yang mengandung air dan merupakan bagian sistem sirkulasi di dalam organ tubuh. <span>Air dapat menjaga suhu tubuh, memperlancar buang air dan mencerna makanan. Kondisi lingkungan yang exstrem tanpa air dapat mengurangi kemampuan bertahan hidup hingga tiga hari, sehingga air dapat dimasukkan kedalam prioritas keempat. </span>Sangatlah bijaksana apabila pemakaian air dapat dihemat.</span></em></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>Tubuh manusia membutuhkan makanan tiga kali sehari. Tetapi sementara banyak manusia di benua lain hanya dapat makan sekali sehari atau bahkan tidak makan berhari-hari. Catatan menunjukkan bahwa tanpa makanan survivor dapat bertahan selama 40 sampai 70 hari. Keharusan untuk mendapatkan makanan adalah prioritas terakhir dalam survival. Penghematan energi adalah salah satu cara untuk mengimbangi kekurangan makanan.</em></span></p> </li></ol> <p style="margin-bottom: 0.17in;" align="justify"><em><span style="font-size:85%;"><span><br /></span></span></em></p><div style="text-align: center;"><em><span style="font-size:85%;"><strong>Sikap dalam Survival</strong></span></em></div> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><span style="font-size:85%;"><em>Sikap cepat tanggap dalam keadaan darurat sangat diperlukan. Setiap orang harus dapat berbuat yang terbaik dalam memprioritaskan pandangan terhadap lingkungan darurat. Hal ini tidak mudah karena sikap ini perlu latar belakang pengetahuan dan keterampilan. Bila semua prioritas telah diperoleh, tetapi masih kehilangan kemauan untuk hidup atau kemampuan untuk menguasai mental yang disebabkan kondisi fisik, maka akhirnya akan hilang sama sekali. Kondisi yang demikian sangat membahayakan dan bahkan sesuatu yang menguntungkan pun akan dibuangnya. Juga yang perlu diingat janganlah meremehkan sesuatu yang anda lihat. Sikap mental positif sangat diperlukan untuk menganalisa semua yang bertentangan dengan tubuh.</em></span></p> <p><span style="font-size:85%;"><em>Apa saja yang berguna dalam mengha- dapi situasi survival dapat dilihat dalam dua persoalan :</em></span></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"> </p><p align="justify"> </p><ol><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"> <span style="font-size:85%;"><em>Kesiapan mendiskusikan dengan jelas “apakah anda ingin hidup ?”, ungkapan yang sederhana. Secara naluriah manusia mempunyai insting untuk menjaga diri. Banyak kegiatan survival yang menunjukkan adanya jalan keluar dari periode fisik ekstrem dan mental stress ke posisi tenang. Sadar atau tidak orang mempunyai kekuatan untuk dirinya sendiri terhadap kematian. Oleh karena itu setiap orang juga mempunyai kekuatan untuk dirinya sendiri terhadap kehidupan.</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>Kemampuan untuk memecahkan persoalan, hal ini didapat jika kita mampu mempertahankan kondisi tubuh. sebagai contoh : tubuh manusia bekerja optimum dengan temperatur 37 derajat C. Mengabaikan temperatur lingkungan akan menyebabkan penyempitan susunan fungsi inti didalam tubuh yang efektivitasnya tinggi yang pada akhirnya akan mengganggu peredaran darah, menurunkan aktivitas sel, dan akhirnya otak cepat kehilangan hubungan dengan realitas, akhirnya bertindak irrasional berbarengan dengan turunnya koordinasi yang akhirnya berakibat fatal. Pengetahuan dan pengalaman tidak ada artinya kalau tubuh hanya bekerja dengan separuh kemampuannya, penghematan sumberdaya seperti energi, panas dan air adalah penting.</em></span></p> </li></ol> <p style="margin-bottom: 0.17in;" align="justify"><em><span style="font-size:85%;"><span></span></span></em></p> <p style="font-weight: bold; text-align: center;"><em><span style="font-size:85%;">Mengapa ada Survival ?</span></em></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><span style="font-size:85%;"><em>Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :</em></span></p> <p align="justify"> </p><ul><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"> <span style="font-size:85%;"><em>Keadaan alam (cuaca dan medan)</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><em><span style="font-size:85%;">Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri. <span>Dalam keadan tersebut ada beberapa faktor yang menetukan seorang Survivor mampu bertahan atau tidak, antara lain : mental, kurang lebih 80% kesiapan kita dalam survival terletak dari kesiapan mental kita.</span></span></em></p> </li></ul> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><em><span style="font-size:85%;"><span><br />Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. </span>Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :</span></em></p> <p align="justify"> </p><ul><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"> <span style="font-size:85%;"><em>Keadaan alam (cuaca dan medan) </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan) </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan) </em></span></p> </li></ul> <p style="margin-left: 0.5in; margin-bottom: 0pt;" align="justify"><em><span style="font-size:85%;"><span><br /></span>Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri.</span></em></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0.17in;" align="justify"><em><span style="font-size:85%;"><br /></span></em></p><div style="text-align: center;"><em><span style="font-size:85%;"> <span style="font-weight: bold;">Definisi Survival</span></span></em></div> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><span style="font-size:85%;"><em>Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sini hanyalah menurut versi pencinta alam ;</em></span></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0.17in;" align="justify"><em><span><span style="font-size:85%;"><br />Sadarkan diri dalam keadaan gawat darurat<br />Usahakan untuk tetap tenang dan tabah<br />Rasa takut dan putus asa harus hilangkan<br />Vitalitas mesti ditingkatkan<br />Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya<br />Variasi alam bisa dimanfaatkan<br />Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya<br />Lancar dan selamat</span></span></em></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><em><span><span style="font-size:85%;">Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival tersebut, agar dapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah “STOP” yang artinya :</span></span></em></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0.17in;" align="justify"><em><span><span style="font-size:85%;"><br />Stop & seating / berhenti dan duduklah<br />Thingking / berpikirlah<br />Observe / amati keadaan sekitar<br />Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan</span></span></em></p> <p style="font-weight: bold; text-align: center;"><em><span style="font-size:85%;">Kebutuhan survival</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Yang harus dipunyai oleh seorang survivor adalah :</span></em></p> <p align="justify"> </p><ol><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"> <span style="font-size:85%;"><em>Sikap mental ; Semangat untuk tetap hidup, Kepercayaan diri, Akal sehat, Disiplin dan rencana matang serta Kemampuan belajar dari pengalaman]</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Pengetahuan ; Cara membuat bivak, Cara memperoleh air, Cara mendapatkan makanan, Cara membuat api, Pengetahuan orientasi medan, Cara mengatasi gangguan binatang, Cara mencari pertolongan</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Pengalaman dan latihan ; Latihan mengidentifikasikan tanaman, Latihan membuat trap, dll </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>Peralatan ; Kotak survival, Pisau jungle , dll </em></span></p> </li></ol> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><em><span><span style="font-size:85%;"><br />Langkah yang harus ditempuh bila anda/kelompok anda tersesat :</span></span></em></p> <p align="justify"> </p><ol><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Mengkoordinasi anggota </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Melakukan pertolongan pertama </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Melihat kemampuan anggota </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Mengadakan orientasi medan </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Mengadakan penjatahan makanan </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Membuat rencana dan pembagian tugas </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia kuar </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Membuat jejak dan perhatian </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>Mendapatkan pertolongan </em></span></p> </li></ol> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><em><span><span style="font-size:85%;"><br /></span></span></em></p><div style="text-align: center;"><em><span><span style="font-size:85%;"> <span style="font-weight: bold;">Bahaya-bahaya dalam Survival</span></span></span></em></div> <p><em><span style="font-size:85%;">Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Ketegangan dan panik</span></em></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><span style="font-size:85%;"><em>Cara Pencegahan : Sering berlatih, Berpikir positif dan optimis dan Persiapan fisik dan mental</em></span></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><em><span style="font-size:85%;"><span><br /></span>Matahari / panas </span></em></p> <p align="justify"> </p><ul><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Kelelahan panas </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Kejang panas </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Sengatan panas </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas : Penyakit akut / kronis, Baru sembuh dari penyakit Demam, Baru memperoleh vaksinasi, Kurang tidur, Kelelahan, Terlalu gemuk, Penyakit kulit yang merata, Pernah mengalami sengatan udara panas, Minum alkohol, Dehidrasi.</em></span></p> </li></ul> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><em><span style="font-size:85%;"><br />Pencegahan keadaan panas :</span></em></p> <p align="justify"> </p><ul><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Aklimitasi </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Persedian air </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Mengurangi aktivitas </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Garam dapur </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>Pakaian : Longgar, Lengan panjang, Celana pendek, Kaos oblong </em></span></p> </li></ul> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><em><span style="font-size:85%;"><br /></span></em></p><p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><em><span style="font-size:85%;">Serangan penyakit<br />Penyakit yang biasa diderita pegiat alam bebas adalah <img src="http://s.wordpress.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif" alt=":D" class="wp-smiley" /> emam, Disentri, Typus, Malaria</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Kemerosotan mental<br />Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris<br />Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah atau keadaan lingkungan mencekam<br />Pencegahan : Usahakan tenang dan tentu saja banyak berlatih</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Bahaya binatang beracun dan berbisa<br />Keracunan</span></em></p> <p align="justify"> </p><ul><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"> ■ <span style="font-size:85%;"><em>Gejala ; Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang mencret, kejang kejang seluruh badan, bisa pingsan.</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;">■ <span style="font-size:85%;"><em>Penyebab : Makanan dan minuman beracun</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;">■ <em><span><span style="font-size:85%;">Pencegahan : Air garam di minum, Minum air sabun mandi panas, Minum teh pekat atau di tohok anak tekaknya</span></span></em></p> </li></ul> <p style="margin-bottom: 0.17in;" align="justify"><em><span><span style="font-size:85%;"><br />Keletihan amat sangat<br />Pencegahan : Makan makanan berkalori dan Membatasi kegiatan</span></span></em></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><span style="font-size:85%;"><em>Bahaya lainnya dalam survival adalah : Kelaparan, Lecet, Kedinginan [untuk penurunan suhu tubuh 30° C bisa menyebabkan kematian]</em></span></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0.17in;" align="justify"><em><span style="font-size:85%;"><span><br /></span><span style="font-weight: bold;">Membuat Bivouck (Shelter)</span></span></em></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><span style="font-size:85%;"><em>Membuat bivouck atau shelter perlindungan dalam keadaaan darurat sebenarnya bertujuan untuk untuk melindungi diri dari angin, panas, hujan, dingin dan gangguan binatang.</em></span></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><em><span style="font-size:85%;"><br /><span style="font-weight: bold;">Macam –macam bivouck :</span></span></em></p> <p align="justify"> </p><ol><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"> <span style="font-size:85%;"><em>Shelter asli alam ; Gua [yang bukan tempat persembunyian binatang, tidak ada gas beracun dan tidak mudah longsor]. Ingat ! didalam gua jangan berteriak karena dapat meruntuhkan dinding gua. </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>Shelter buatan dari alam ; daun-daunan yang lebar, ranting kayu, atau separuhnya alam dan separuhnya butan [misalnya ponco di kombinasi dengan ceruk batu atau pohon tumbang atau ranting kayu]</em></span></p> </li></ol> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><em><span style="font-size:85%;"><span><br /></span><span style="font-weight: bold;">Syarat bivouck : </span></span></em></p> <p align="justify"> </p><ul><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"> <span style="font-size:85%;"><em>Hindari daerah aliran air [bila terpaksa, maka gunakan bivouck panggung]</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Di atas bivouck / shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Bukan sarang nyamuk/serangga</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Bahan kuat </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Jangan terlalu merusak alam sekitar </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>Terlindung langsung dari angin</em></span></p> </li></ul> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><em></em></p> <p style="font-weight: bold;"><em><span style="font-size:85%;">Mengatasi Gangguan Binatang</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Nyamuk ; Obat nyamuk, autan, dll , Bunga kluwih dibakar, Gombal / kain butut [dalam keadaan memaksa, penulis pernah memotong lengan baju kaos sebagai pengganti gombal] dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk , Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk</span></em></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><span style="font-size:85%;"><em><br />Laron ; Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkan</em></span></p> <p><span style="font-size:85%;"><em>Disengat Lebah ; Oleskan air bawang merah pada luka bekas sengatan berkali-kali, Tempelkan tanah basah/liat di atas luka sengatan, Jangan dipijit-pijit, Tempelkan pecahan genting panas di atas luka, Olesi dengan petsin untuk mencegah pembengkakan</em></span></p> <p><span style="font-size:85%;"><em>Gigitan Lintah ; Teteskan air tembakau pada lintahnya, Taburkan garam di atas lintahnya, Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya, Taburkan abu rokok di atas lintahnya, Membuang [mengais] lintah upayakan dengan patahan kayu hidup yang ada kambiumnya.</em></span></p> <p><span style="font-size:85%;"><em>Semut Gatal ; Gosokkan obat gosok pada luka gigitan, Letakkan cabe merah pada jalan semut, Letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut</em></span></p> <p><span style="font-size:85%;"><em>Kalajengking dan lipan; Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar, Ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang digigit, Tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka, Taburkan serbuk lada dan minyak goreng pada luka, Taburkan garam di sekeliling bivouck untuk pencegahan</em></span></p> <p><span style="font-size:85%;"><em>Ular dll ; Untuk mencegah dan mengobati secara darurat gigitan dan sengatan binatang berbisa mematikan harus mempelajari Emergency Medical Care [EMC]</em></span></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0.17in;" align="justify"><em><span style="font-size:85%;"><br /><span style="font-weight: bold;">Membaca Jejak</span></span></em></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><em><span style="font-size:85%;">Ada beberapa jenis jejak yang dapat diidentifikasi, yaitu jejak buatan, maksudnya adalah jejak yang dibuat oleh manusia dan jejak alami yaitu tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan.</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Jejak alami biasanya menyatakan tentang jenis binatang yang lewat dan ada disekitar, arah gerak binatang, besar kecilnya binatang, cepat lambatnya gerak binatang. Untuk membaca jejak alami [binatang] dapat diketahui dari telapak yang ditinggalkan, kotoran yang tersisa, pohon atau ranting yang patah, lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput.</span></em></p> <p style="font-weight: bold;"><span><em><span style="font-size:85%;">Air</span></em></span></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpa makan, tapi orang tersebut hanya dapat bertahan hidup 3 - 5 hari saja tanpa air.</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Ada air yang tidak perlu dimurnikan, seperti air hujan langsung. Untuk memperoleh air hujan langsung dalam keadaaan sirvive di alam bebas, maka dapat dengan cara memampung dengan ponco atau daun yang lebar dan alirkan ke tempat penampungan [nesting atau phipless]</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Air dari tanaman rambat/rotan atau bambu. Cara memperolehnya, yaitu potong setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes dapat langsung ditampung atau diteteskan ke dalam mulut.<br />Selain rotan, bambu dan tumbuhan rambat, air juga dapat diperoleh pada bunga (kantung semar) dan lumut.</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu antara lain adalah air sungai besar, air sungai tergenang, air yang didapatkan dengan menggali pasir di pantai (+ 5 meter dari batas pasang surut). Untuk mendaptkan air di daerah sungai yang kering, caranya dengan menggali lubang di bawah batuan</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Berikutnya air juga dapat diperoleh dari batang pisang, caranya tebang batang pohon pisang, sehingga yang tersisa tinggal bawahnya [bongkahnya] lalu buat lubang ditengahnya maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai 3 kali pengambilan.</span></em></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0.17in;" align="justify"><em><span style="font-size:85%;"><span><br /></span><span style="font-weight: bold;">Makanan</span></span></em></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><span style="font-size:85%;"><em>Dalam kondisi hidup dialam bebas ada berbagai makanan yang dapat di konsumsi, tetapi harus memperhatikan beberapa syarat dan patokan berikut :</em></span></p> <p align="justify"> </p><ul><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"> <span style="font-size:85%;"><em>Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo dan pepaya. </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><em><span style="font-size:85%;"><span>Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan, lengan, bibir dan atau lidah, tunggu sesaat. </span>Apabila terasa aman bisa dimakan. </span></em></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam </em></span></p> </li></ul> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><em><span><span style="font-size:85%;"><br />Note ; </span></span></em></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><span style="font-size:85%;"><em>Hubungan air dan makanan; Untuk makanan yang mengandung karbohidrat memerlukan air yang sedikit, Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan, Makanan yang mengandung protein butuh air yang banyak.</em></span></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"> </p><p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><span style="font-size:85%;"><em>Tumbuhan yang dapat dimakan dapat diketahui dari ciri-ciri fisik, misalnya : Permukaan daun atau batang yang tidak berbulu atau berduri, tidak mengeluarkan getah yang sangat lekat, tidak menimbulkan rasa gatal, hal ini dapat dicoba dengan mengoleskan daunnya pada kulit atau bibir dan tidak menimbulkan rasa pahit yang sangat [dapat dicoba di ujung lidah]</em></span></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><em><span><span style="font-size:85%;"><br />Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa batangnya :</span></span></em></p> <p align="justify"> </p><ul><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Batang pohon pisang (putihnya) </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Bambu yang masih muda (rebung) </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Pakis dalamnya berwarna putih </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Sagu dalamnya berwarna putih </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>Tebu </em></span></p> </li></ul> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><em><span><span style="font-size:85%;"><br />Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa daunnya :</span></span></em></p> <p align="justify"> </p><ul><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Selada air </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Rasamala (yang masih muda) </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Daun mlinjo </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>Singkong </em></span></p> </li></ul> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"> </p><p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><span style="font-size:85%;"><em>Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa akar dan umbinya :</em></span></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><em><span><span style="font-size:85%;">Ubi jalar, talas, singkong</span></span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa Buahnya :<br />Arbei, asam jawa, juwet</span></em></p> <p><em><span style="font-size:85%;">Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :</span></em></p> <p align="justify"> </p><ul><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"> <span style="font-size:85%;"><em>Jamur merang, jamur kayu. Tetapi ada beberapa jenis jamur mempunyai beracun yang ciri-cirinya adalah :</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Mempunyai warna mencolok </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Baunya tidak sedap </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Bila diraba mudah hancur </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Tumbuh dari kotoran hewan </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>Mengeluarkan getah putih </em></span></p> </li></ul> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"> </p><p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><span style="font-size:85%;"><em>Selain tumbuhan, berbagai hewan yang ditemukan di alam dapat dimakan juga, misalnya Belalang, Jangkrik, Tempayak putih (gendon), Cacing, burung, Laron, Lebah, larva, Siput/bekicot, Kadal [bagia belakang dan ekor], Katak hijau, Ular [1/3 bagian tubuh tengahnya], Binatang besar lainnya.</em></span></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><em><span style="font-size:85%;"><br /><span>Ada beberapa ciri binatang yang tidak dapat dimakan, yaitu :</span></span></em></p> <p align="justify"> </p><ul><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"> <span style="font-size:85%;"><em>Binatang yang mengandung bisa : lipan dan kalajengking </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Binatang yang mengandung racun : penyu laut </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>Binatang yang mengandung bau yang khas : sigung / senggung </em></span></p> </li></ul> <p style="margin-bottom: 0.17in;" align="justify"><em><span style="font-size:85%;"><span><br /></span><span style="font-weight: bold;">Api</span></span></em></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><span style="font-size:85%;"><em>Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan panas yang dihasilkan merata.</em></span></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><em><span><span style="font-size:85%;"><br />Cara membuat api dalam keadaan darurat :</span></span></em></p> <p align="justify"> </p><ul><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"> <span style="font-size:85%;"><em>Dengan lensa / Kaca pembesar ; Fokuskan sinar pada satu titik dimana diletakkan bahan yang mudah terbakar.</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Gesekan kayu dengan kayu ; Cara ini adalah cara yang paling susah, caranya dengan menggesek-gesekkan dua buah batang kayu sehingga panas dan kemudian dekatkan bahan penyala, sehingga terbakar</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><em><span style="font-size:85%;">Busur dan gurdi ; Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau parasut, gurdikan kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar mudah tebakar. <span>Bahan penyala yang baik adalah kawul / sabut terdapat pada dasar kelapa, atau daun aren</span></span></em></p> </li></ul> <p style="margin-bottom: 0.17in;" align="justify"><em><span><span style="font-size:85%;"><br />Survival kits</span></span></em></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><span style="font-size:85%;"><em>Survical kits adalah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan sebagai alat berjaga-jaga bila terjadi keadaan darurat atau juga dapat digunakan selama perjalanan.</em></span></p> <p align="justify"> </p> <p style="margin-bottom: 0pt;" align="justify"><em><span style="font-size:85%;"><span><br /></span>Beberapa contoh survival kits adalah :</span></em></p> <p align="justify"> </p><ul><li> <p style="margin-top: 0.19in; margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Mata pancing /kait </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Pisau / sangkur / vitrorinoc</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Tali kecil </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Senter </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Cermin suryakanta, cermin kecil </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Peluit </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air [tube roll film]</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Tablet garam, norit </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Obat-obatan pribadi </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Jarum + benang + peniti </em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0pt;"><span style="font-size:85%;"><em>Ponco / jas hujan / rain coat</em></span></p> </li><li> <p style="margin-bottom: 0.19in;"><span style="font-size:85%;"><em>Lain-lain</em></span></p> </li></ul>Satya Pala Smaga Patihttp://www.blogger.com/profile/03019938443132617947noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7356773151027339145.post-38139456016220108222009-03-05T22:18:00.000-08:002009-03-05T22:29:06.211-08:00<div style="text-align: center;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana; font-weight: bold;">CARA MUDAH MENGENAL NAVIGASI DARAT</span><br /><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"></span></div><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><br /></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Pendaki gunung, adalah orang yang beraktifitas di gunung atau alam bebas. Lembah, bukit, punggungan adalah media yang biasa dilahap oleh para pendaki. Karena bersinggungan dengan alam maka pendaki harus dapat menguasai teknik yang di butuhkan untuk mendukung aktifitasnya. Salah satunya adalah keterampilan membaca peta-kompas bernavigasi. <o:p></o:p></span> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><o:p></o:p>Samahalnya dengan orang yang melakukan <em>traveling</em>, selama perjalan <em>traveler</em> mengamati rambu-rambu lalu lintas, keadaan jalan yang dilalui, jarak tempuh, tempat yang akan di tuju, keadaan cuaca dll, Pun terkadang dengan bantuan Peta-kompas bahkan kini dengan bantuan GPS. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><o:p></o:p>Pendaki gunung (Navigator) pun seperti itu, harus mengamati tanda-tanda alam seperti, bukit, sungai, punggungan, lembah, jembatan, bangungan, menara dsb dengan bantuan peta-kompas. Kesemuanya itu memiliki sisi yang harus dipahami dalam mendaki gunung. Jadi, seorang pendaki tidak serta-merta hanya berjalan mengarungi alam. Namun, mempelajari alam. Dan kesemuanya itu akan kita pelajari dalam Navigasi darat.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><o:p></o:p>Pengertian navigasi darat sendiri adalah cara untuk mencari dan memperhitungkan arah dengan tepat, aman dan efisien di medan yang berupa daratan. Dengan bantuan peta serta tanda-tanda alam (legend) yang terdapat dilapangan.</span><span id="more-14"></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><o:p></o:p></span><strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Peralatan dan perlengkapan Standar Navigasi darat<o:p></o:p></span></strong><br /><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Sebagai penunjang dalam bernavigasi, khususnya navigasi darat selain harus dapat memanfaatkan tanda-tanda alam (legend) kita juga harus dapat memahami serta menggunakan peralatan penunjang navigasi. Peralatan tersebut diantaranya,<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">1. Peta<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><ol style="margin-top: 0in; text-align: justify;" start="2" type="1"><li class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Kompas<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Altimeter<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Protektor<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Alat tulis<o:p></o:p></span></li></ol><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Peta<o:p></o:p></span></strong><br /><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Peta merupakan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang dilukiskan kesuatu bidang datar dengan perbandingan tertentu yang seakan-akan kita dapat melihat suatu daerah dari atas. Ada beberapa peta yang sering di gunakan oleh para pendaki gunung, diantaranya:<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"><span>D<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Peta Bagan<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Peta bagan merupakan suatu gambaran medan yang tidak menggunakan perhitungan ilmu pasti. Peta bagan ada yang di buat sendiri dan ada yang dibuat oleh dinas topografi. Peta bagan yang di buat sendiri merupakan peta perjalanan yang biasa digunakan oleh para pegiat alam bebas (pencinta alam), kegiatan kepramukaan dll. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><o:p></o:p>Selain itu, peta bagan yang di buat sendiri merupakan suatu penggambaran medan berupa corat-coretan yang tidak menggunakan ilmu pasti dan tentu saja di ragukan akurasinya.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"><o:p> </o:p><span>C<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Peta Topografi<o:p></o:p><br />Peta topografi merupakan peta yang dibuat berdasarkan ilmu pasti. Peta topografi memberikan banyak informasi mengenai suatu daerah secara detail, diantaranya penggambaran relief permukaan bumi, daerah ladang, permukiman, dll. <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><o:p></o:p>Maka dari itu, peta topografi banyak di gunakan oleh para pegiat alam bebas (pencinta alam). Peta topografi berskala besar, artinya peta topografi menggambarkan suatu wilayah yang kecil.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Bagian-bagian yang terdapat pada Peta Topografi:<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><span>1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Judul Peta<o:p></o:p><br />(lihat peta)<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><span>2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Nama pembuat peta<o:p></o:p><br />Lembaga atau intansi yang membuat peta untuk keperluan tugasnya dianggap sebagai pembuat peta<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><span>3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Nomor peta<o:p></o:p><br />Nomor peta berfungsi untuk meregistrasi peta<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><span>4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Lembar derajat<o:p></o:p><br />Lembar derajat berfungsi untuk mendapatkan informasi mengenai gambaran yang lebih luas dengan menggabungkan bagian-bagian yang lain berdasarkan nomor peta<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><span>5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Skala peta<o:p></o:p><br />Skala peta adalah perbandingan jarak mendatar antara 2 titik pada peta terhadap jarak mendatar di lapangan<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><span>6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Keterangan pembuatan peta<o:p></o:p><br />Keterangan pembuatan peta merupakan sebuah informasi mengenai tahun pembuatan dan informasi mengenai iktilaf peta/deklinasi. Kedua hal tersebut penting dalam bernavigasi karena hal tersebut dapat mempengaruhi perhitungan sudut peta dan kompas.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"><span>µ<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;">Informasi Tahun pembuatan (koreksi arah)<o:p></o:p><br /><span></span></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"><span>µ<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Iktilaf Peta/Deklinasi<o:p></o:p><br />Iklilaf peta atau deklinasi terjadi akibat perpindahan sistem meridian pararel pada bumi yang di pindahkan ke dalam sistem grid peta. Oleh karena itu, perpindahan grid tersebut menyebabkan perbedaan.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Sebelum kita mempelajari iktilaf peta/deklinasi, kita harus mengenal beberapa jenis arah yang terdapat pada iktilaf peta/deklinasi. Arah-arah tersebut diantaranya:<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><span>a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Utara Sebenarnya (US)<o:p></o:p><br />Utara sebenarnya atau <em>True Nort, </em>tanda peta ini mengarah ke kutub utara yang sebenarnya yang merupakan garis lintang bumi. Utara sebenarnya di lambangkan dengan tanda bintang<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><span>b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Utara Peta (UP)<o:p></o:p><br />Utara peta atau <em>Grid Nort </em>terbentuk karena adanya garis-garis dari hasil proyeksi garis bujur dan lintang bumi pada peta yang diproyeksikan ke dalam koordinat (grid) Utara peta dilambangkan dengan garis lurus<o:p></o:p><br /><span></span></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><span>c.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Utara Magnetis (UM)<o:p></o:p><br />Utara magnetis<em> </em>atau <em>Magnetis Nort</em>, merupakan suatu arah yang di tunjukan kompas, dari suatu tempat tertentu ke kutub utara magnetis bumi yang terletak di Jazirah Bothia (sebelah utara Kanada) Utara Magnetis di lambabangkan dengan setengah anak panah</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><o:p><br /></o:p>Gambar:<span> </span><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><span> </span></span><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1027" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;z-index:2;" from="621pt,151.15pt" to="621pt,223.15pt"> <w:anchorlock/> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: absolute; z-index: 2; left: 0px; margin-left: 827px; margin-top: 201px; width: 2px; height: 98px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/Klient/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.gif" shapes="_x0000_s1027" width="2" height="98" /></span><!--[endif]--><!--[if gte vml 1]><v:line id="_x0000_s1026" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;z-index:1;" from="621pt,151.15pt" to="621pt,223.15pt"> <w:anchorlock/> </v:line><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: absolute; z-index: 1; left: 0px; margin-left: 827px; margin-top: 201px; width: 2px; height: 98px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/Klient/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.gif" shapes="_x0000_s1026" width="2" height="98" /></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><span>7.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Legenda Peta<o:p></o:p><br />Legenda peta atau di sebut juga tanda peta merupakan gambar bagian-bagian medan atau benda medan dengan tanda-tanda tertentu yang telah di tentukan. (lihat peta)<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><span>8.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Garis ketinggian (Kontur)<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Garis ketinggian merupakan garis yang tidak teratur/berbelok-belok tidak berpotongan, tidak bercabang dan bersambung membentuk lingkaran yang tidak teratur<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"><span>ü</span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Fungsi garis ketinggian (kontur)<o:p></o:p><br /><span> </span>- Memberikan informasi relief bumi yang sebenarnya<o:p></o:p><br /><span> </span>- Mengetahui ketinggian suatu tempat dari permukaan laut<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"><span>ü</span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Jenis-jenis garis ketinggian<o:p></o:p><br />- Bentuk </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;"><span>Ç</span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> atau </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;"><span>È</span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> adalah punggungan<o:p></o:p><br /><span> </span>- Bentuk </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;"><span>Ù</span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> atau </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;"><span>Ú</span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> adalah lembah/jurang<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"><span>ü</span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Perhitungan garis ketinggian <o:p></o:p><br />Kita dapat mengetahui selisih dua buah garis ketinggian<span> </span>melalui Skala peta, sebagai contoh:<o:p></o:p><br />Skala peta: 1:25.000 </span><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"><span>à</span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> ½<span> </span>dari 25 = 12,5 atau melalui informasi yang terdapat di peta.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><span>9.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;">Titik Tinggi<o:p></o:p><br /><span>ü</span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Pengertian<o:p></o:p><br />Sebagai penunjuk ketinggian suatu tempat dalam peta, terdapat dua macam tinggi yakni tinggi mutlak dan tinggi nisbi.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Tinggi Mutlak:<o:p></o:p></span></strong><br /><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">- Di ukur dari permukaan laut, merupakan standarisasi pengukuran<o:p></o:p><br />- Tinggi mutlak digunakan sebagai titik yang menunjang ketinggian sebenarnya dari permukaan laut.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Tinggi Nisbi:<o:p></o:p></span></strong><br /><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">- Diukur dari tempat dimana benda itu berada. Biasanya pengukuran dilakukan/diambil dari permukaan tanah<strong><o:p></o:p></strong><br />- Tinggi nisbi merupakan perbedaan tinggi dari dua titik atau tempat yang di ukur<o:p></o:p><br />- Tinggi nisbi dari tiap-tiap tempat tidak sama, artinya mungkin bisa sama mungkin pula tidak sama<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"><o:p> </o:p><br /><span>ü</span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Titik Triangulasi<o:p></o:p><br />Titik Triangulasi adalah suatu titik yang merupakan pilar/tonggak<span> </span>yang menyatakan tinggi mutlak suatu tempat dari permukaan laut.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Jenis-jenis titik triangulasi<o:p><br /></o:p></span></strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><span>a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Primer<o:p></o:p><br /><span>b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Sekunder<o:p></o:p><br /><span>c.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Tersier<o:p></o:p><br /><span>d.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Kuartener<o:p></o:p><br /><span>e.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Antara<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.25in; text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><span> </span><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Kompas<o:p></o:p></span></strong><br /><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Kompas merupakan alat pedoman untuk menunjukan arah. Kompas mempunyai pembagian mata angin sebanyak 32 buah dengan garis pembagian 0° sampai 359°. Pada prinsipnya, kompas bekerja berdasarkan medan magnet. Maka kompas dapat menunjukkan kedudukan dari kutub-kutub magnet bumi.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><span>a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Fungsi dan Kegunaan Kompas<o:p></o:p><br />Sudah kita ketahui cara kerja kompas berdasarkan medan magnet. Adapun fungsi utama dari kompas diantaranya,<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"><span>ü<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;">Untuk mencari arah utara magnetis<o:p></o:p><br /><span>ü<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;">Untuk mengukur besarnya sudut kompas<o:p></o:p><br /><span>ü<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;">Untuk mengukur besarnya sudut peta<o:p></o:p><br /><span>ü<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Untuk menentukan letak orientasi<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><span>b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Macam-Macam Kompas<o:p></o:p><br />Begitu banyak jenis kompas yang ada. Namun, jenis kompas umum digunakan untuk kegiatan alam bebas atau bernavigasi darat diantaranya :<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"><span>ü</span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Kompas bidik<span> </span><o:p></o:p><br />a. Kompas bidik lensa/kaca <o:p></o:p><br />b. Kompas bidik prisma<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"><span>ü</span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Kompas silva<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><span>c.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Bagian-Bagian Kompas<o:p></o:p><br />Bagian kompas pada dasarnya harus kita pahami, hal ini dapat menunjang Penggunaan kompas untuk navigasi. Selain bagian-bagian kompas yang harus dipahami, kita juga harus mengetahui perawatan maupun penyimpanan kompas yang baik, karena penyimpanan kompas yang kurang baik dapat mempengaruhi akurasi kompas.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p><span>d.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Hal-hal yang mempengaruhi kerja Kompas<o:p></o:p><br />Sudah kita ketahui prinsip cara kerja kompas adalah berdasarkan medan magnet. Maka kompas sangat rentan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan Magnetis. Oleh karena itu, dalam penggunaan kompas kita harus menjauhkan dari benda-benda yang mengandung logam seperti, jam tangan, karabiner, rangka tenda, golok dll.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Terkadang gerak jarum kompas ketika kita gunakan tidak stabil. Untukitu kita harus memperhatikan wilayah sekitar kita dari pengaruh benda-benda yang bermuatan logam. Seperti,<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">1. Patok besi<span> </span><o:p></o:p><br />Penggunaannya +-3M<span> </span><span> </span><span> </span><span> </span><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">2. Kawat berduri<span> </span><o:p></o:p><br />Penggunaannya +-10<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">3. Kawat telegraf<o:p></o:p><br />Penggunaannya +-40M<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">4. Kawat listrik<span> </span><o:p></o:p><br />Penggunaannya +-60M<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span><br /><strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Altimeter<o:p></o:p></span></strong><br /><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Altimeter merupakan alat yang dapat menunjukkan ketinggian dengan bantuan garis ketinggian/kontur. Altimeter bekerja berdasarkan tekanan udara sesuai dengan naiknya angka ketinggian.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p><br />Penggunaan Altimeter <o:p></o:p><br />Sudah kita ketahui altimeter bekerja berdasarkan tekanan udara maka dalam penggunaannya di dalam perjalanan sebaiknya tidak di masukan kedalam tas/ransel, karena hal ini dapat mempengaruhi prinsip kerja altimeter. Altimeter, selain sebagai penunjuk ketinggian altimeter juga dapat memperkirakan cuaca yang di gunakan pada malam hari.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><o:p><br /></o:p></span><strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Protektor<o:p></o:p></span></strong><br /><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Protektor merupakan alat penunjang untuk navigasi darat. Protektor berfungsi untuk melakukan ploting di peta setelah kita mendapatkan sudut kompas.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><o:p></o:p></span><strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Alat tulis<o:p></o:p></span></strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><br />Sebagai penunjang dalam mempelajari navigasi darat atau sedang bernavigasi, sudah barang tentu kita membutuhkan alat penunjang yakni alat tulis. Alat tulis yang ideal di gunakan antara lain,<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"><span>ü<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;">Pulpen (OHP) tiga warna<o:p></o:p><br /><span></span></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"><span>ü<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Pensil mekanik<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"><span>ü<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Penggaris stainless<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in; text-align: justify;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"><span>ü<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Plastik jilid (Transparan)<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Orientasi medan dan penerapan Orientasi Peta-Kompas<o:p></o:p></span></strong><br /><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Pada dasarnya bab III ini merupakan materi utama dalam Navigasi darat. Karena penerapan sesungguhnya dilapangan yaitu mengenai Orientasi Medan dan penerapan Orientasi Peta.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"><o:p> </o:p><span>I</span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Pengertian<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"><span>ü</span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"><span> </span>Orientasi Medan (Ormed) adalah pengidintifikasian atau pengenalan suatu area/tempat di lapangan atau medan<o:p></o:p><br /><span>ü</span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Orientasi Peta adalah pengidentifikasian atau pengenalan suatu area/tempat diatas peta<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"><o:p> </o:p><br /><span>î</span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> RESECTION<o:p></o:p><br />Resection merupakan cara untuk mengetahui posisi kita di medan maupun di peta.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;">Langkah-langkah Resection:<o:p></o:p><br /><span>û</span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"> Mengatur peta dengan benar<o:p></o:p><br /><span>û</span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"> Lakukan orientasi medan untuk mengenali dua tanda medan yang ada di peta<o:p></o:p><br />dan di lapangan, missal titik A dan B<o:p></o:p><br /><span>û</span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"> Kemudian bidiklah dengan kompas dan catat sudut kompas sudut kompas<o:p></o:p><br />yang di dapat dan hitung back azimut-nya untuk titik A dan B<o:p></o:p><br /><span>û</span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"> Dari sudut yang didapat dan digambarkan tersebut, buatlah perpanjangan garis<o:p></o:p><br />hingga titik A dan B berpotongan di suatu titik<o:p></o:p><br /><span>û</span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Perpotongan titik tersebut merupakan posisi kita saat itu di peta.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><span> </span><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"><span>î</span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> INTERSECTION<o:p></o:p><br />Intersection merupakan suatu cara untuk menentukan letak posisi di medan atau di peta. Prinsip melakukan intersection adalah untuk mengetahui titik atau posisi yang belum atau ingin kita ketahui. Sebagai contoh, kita ingin mengetahui lokasi pesawat jatuh sedangkan yang kita ketahui adalah kepulan asapnya saja.<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;">Langkah-langkah Intersection:<o:p></o:p><br /><span>û</span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"> Jika posisi kita di peta tidak di ketahui, tentukan dahulu posisi kita di peta<o:p></o:p><br /><span>û</span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Kemudian bidiklah dengan kompas sasaran kita cari lokasinya tersebut dan tentukan sudut azimuth-nya serta tarik garis lurus dari posisi kita<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"><span>û</span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Kemudian lakukan pergerakan berjarak sekitar 100 M menjauh dari posisi kita dan kemudian tentukan lagi posisi baru tersebut di peta<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"><span>û</span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Bidik lagi sasaran yang akan di ketahui lokasinya tersebut dari posisi baru kita dan tentukan sudut azimuth-nya serta tarik garis lurus dari posisi kedua ini sehingga berpotongan dengan garis pertama <o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"><span>û</span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Perpotongan garis tersebut adalah posisi tempat yang ingin di ketahui.<span> </span><o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><strong><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Mengetahui posisi/titik di peta<o:p></o:p></span></strong><br /><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Setelah kita mengetahui suatu posisi/titik baik di peta maupun di lapangan/medan dengan cara Resection-Intersection. Maka kita harus mengetahui posisi/titik kita di peta secara detail, untuk itu kita dapat menempuh beberapa cara diantaranya,<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"><o:p> </o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"><span>ü</span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Cara koordinat Geografi<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Penunjukan dengan system koordinat geografi merupakan system untuk mengetahui kedudukan suatu posisi/titik di permukaan bumi (dalam bidang lengkung) Sistem ini dinyatakan dalam derajat <em>meridian Greenwich</em> sebagai lintangnya 0°<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Wingdings;"><span>ü</span></span><span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;"> Cara koordinat Peta<o:p></o:p></span></p><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: 10pt; font-family: Verdana;">Penunjukan dengan system koordinat peta merupakan suatu sistem untuk menentukan kedudukan suatu posisi/titik pada peta. Lembar peta di bagi atas garis-garis koordinat yaitu garis mendatar dan garis tegak. Garis mendatar (sumbu x) nomor urut dari barat ke utara.</span></div>Satya Pala Smaga Patihttp://www.blogger.com/profile/03019938443132617947noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7356773151027339145.post-70159151388589609132009-03-05T22:01:00.000-08:002009-03-05T22:10:28.368-08:00<div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;" class="postbody"><u>PERLENGKAPAN TEKNIK</u></span><br /><br /><span class="postbody"></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;" class="postbody">1. Tali (Rope)</span><br /><span class="postbody">Tali yang dipergunakan dalam pendakian / pemanjatan tebing (climbing rope) bersifat fleksible, elastis dan tahan terhadap beban yang berat. Diameter tali berkisar antara 11, 10 dan 9 mm. Kemampuan menahan beban berkisar antara 1.360 s/d 2.720 kg. Yang biasa digunakan ada dua jenis yaitu : Hawser laid dan Kernmantel.</span><br /><span class="postbody"></span><br /><span style="font-weight: bold;" class="postbody">2. Helmet / Crash Hat</span><br /><span class="postbody">Berfungsi sebagai pelindung kepala terhadap benturan benda keras.</span><br /><span class="postbody"></span><br /><span style="font-weight: bold;" class="postbody">3. Harness</span><br /><span class="postbody">Tali tubuh yang berfungsi sebagai sabuk pengaman.</span><br /><span class="postbody"></span><br /><span style="font-weight: bold;" class="postbody">4. Carabineer</span><br /><span class="postbody">Carabineer adalah cincin kait yang berbentuk oval atau D dan mempunyai gate / pintu, terbuat dari allumunium alloy dan mempunyai kekuatan antara 1.500 – 3.500 kg. Carabineer ini ada dua jenis, yaitu : screw gate (berkunci) dan snape gate (tidak berkunci).</span><br /><span class="postbody"></span><br /><span style="font-weight: bold;" class="postbody">5. Sling</span><br /><span class="postbody">Sling terbuat dari webbing tubular. Panjang sekitar 1,5 m dengan lebar 2,5 cm dibentuk menjadi sebuah loop (lingkaran) yang dihubungkan dengan simpul pita. </span><br /><span class="postbody"></span><br /><span class="postbody"></span><br /><div style="text-align: center; font-weight: bold;"><span class="postbody"><u>PERENCANAAN PERLENGKAPAN PERJALANAN</u></span><br /><br /></div><span class="postbody">Keberhasilan suatu kegiatan di alam terbuka juga ditentukan oleh perencanaan dan perbekalan yang tepat. Dalam merencanakan perlengkapan perjalanan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah :</span><br /><span class="postbody">1. Mengenal jenis medan yang akan dihadapi (hutan, rawa, tebing, dll)</span><br /><span class="postbody"></span><br /><span class="postbody">2. Menentukan tujuan perjalanan (penjelajahan, latihan, penelitian, SAR, dll)</span><br /><span class="postbody"></span><br /><span class="postbody">3. Mengetahui lamanya perjalanan (misalnya 3 hari, seminggu, sebulan, dsb)</span><br /><span class="postbody"></span><br /><span class="postbody">4. Mengetahui keterbatasan kemampuan fisik untuk membawa beban</span><br /><span class="postbody"></span><br /><span class="postbody">5. Memperhatikan hal-hal khusus (misalnya : obat-obatan tertentu)</span><br /><span class="postbody"></span><br /><span class="postbody">Setelah mengetahui hal-hal tersebut, maka kita dapat menyiapkan perlengkapan dan perbekalan yang sesuai dan selengkap mungkin, tetapi beratnya tidak melebihi sepertiga berat badan (sekitar 15-20 kg), walaupun ada yang mempunyai kemampuan mengangkat beban sampai 30 kg.</span><br /><span class="postbody"></span><br /><span class="postbody">Dari kegiatan penjelajahan, ada beberapa jenis perjalanan yang disesuaikan dengan medannya, yaitu :</span><br /><span class="postbody">1. Perjalanan pendakian gunung</span><br /><span class="postbody">2. Perjalanan menempuh rimba</span><br /><span class="postbody">3. Perjalanan penyusuran sungai, pantai dan rawa</span><br /><span class="postbody">4. Perjalanan penelusuran gua</span><br /><span class="postbody">5. Perjalanan pelayaran</span><br /><span class="postbody"></span><br /><span class="postbody">perjalanan ilmiah dan kemanusiaan, bisa pula dikelompokkan berdasarkan jenis medan yang dihadapi. Dari setiap kegiatan tersebut, kita dapat mengelompokkan perlengkapannya sebagai berikut :</span><br /><span class="postbody"></span><br /><span class="postbody">1. Perlengkapan dasar, meliputi :</span><br /><span class="postbody">o Perlengkapan dalam perjalanan / pergerakkan</span><br /><span class="postbody">o Perlengkapan untuk istirahat</span><br /><span class="postbody">o Perlengkapan makan dan minum</span><br /><span class="postbody">o Perlengkapan mandi</span><br /><span class="postbody">o Perlengkapan pribadi</span><br /><span class="postbody"></span><br /><span class="postbody">2. Perlengkapan khusus, disesuaikan dengan perjalananan, misalnya</span><br /><span class="postbody">o Perlengkapan penelitian (kamera, buku, dll)</span><br /><span class="postbody">o Perlengkapan penyusuran sungai (perahu, dayung, pelampung, dll)</span><br /><span class="postbody">o Perlengkapan pendakian tebing batu (carabineer, tali, chock, dll)</span><br /><span class="postbody">o Perlengkapan penelusuran gua (helm, headlamp/senter, harness, sepatu karet, dll)</span><br /><span class="postbody"></span><br /><span class="postbody">3. Perlengkapan tambahan</span><br /><span class="postbody">Perlengkapan ini dapat dibawa atau tergantung evaluasi yang dilakukan (misalnya : semir, kelambu, gaiter, dll).</span><br /><span class="postbody"></span><br /><span class="postbody">Mengingat pentingnya penyusunan perlengkapan dalam suatu perjalanan, maka sebelum memulai kegiatan, sebaiknya dibuatkan check-list terlebih dahulu. Perlengkapan dikelompokkan menurut jenisnya, lalu periksa lagi mana yang perlu dibawa dan tidak.</span><br /><span class="postbody">Apabila perjalanan kita lakukan dengan berkelompok, maka check-list nya untuk perlengkapan regu dan pribadi. Dalam perjalanan besar dan memerlukan waktu yang lama, kita perlu menentukan perlengkapan dan perbekalan mana saja yang dibawa dari rumah atau titik keberangktan, dan perlengkapan atau perbekalan mana saja yang bisa dibeli di lokasi terdekat dengan tujuan perjalanan kita</span></div>Satya Pala Smaga Patihttp://www.blogger.com/profile/03019938443132617947noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7356773151027339145.post-7725926725690197492009-03-05T21:21:00.000-08:002009-03-05T21:23:02.236-08:00Selamat datang di blog khusus anggota PA SMA 3 Pati atau yang biasa disebut Satya PalaSatya Pala Smaga Patihttp://www.blogger.com/profile/03019938443132617947noreply@blogger.com0